JAKARTA - Banyaknya pameran terkait dengan industri bangunan berkaitan dengan profesi arsitek memberi nilai tersendiri terhadap industri tersebut, terutama di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Principal Arsitek dari HMP Architect Heru M Prasetyo mengatakan, pameran berskala internasional dapat menambah pengetahuan dan wawasan.Dengan begitu, para arsitek bisa melihat perkembangan yang terjadi di negara-negara lain seperti di ASEAN. (Baca juga: Era MEA, Sertifikasi ASEAN Tak Dilirik Arsitek Indonesia)
"Saya kira dengan pameran lokal atau regional bahkan internasional saya lihatnya ini kesempatannya buat kita tahu perkembangan luar," ujar Heru usai konferensi pers pameran Archidek 16, di Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Dia pun mengimbau kepada pihak terkait agar penyelenggaraan event-event arsitektur dapat lebih meningkat lagi secara kualitas isi atau konten acara, di samping kuantitas.
"Kondisi MEA ke depan kita mau enggak mau harus tahu perkembangan arsitektur di luar negeri khususnya Asia Tenggara lewat pameran pameran kaya gini," tuturnya.
Untuk sekedar diketahui, pameran arsitektur, desain interior dan industri bangunan, yakni Archidex 16 akan kembali diselenggarakan pada 20 sampai 23 Juli 2016, di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia.
Rencananya, Archidex 16 akan diikuti oleh 15.000 peserta yang terdiri dari para profesional di industri bangunan, seperti arsitektur, interior desainer, perencana tata kota, pengembang properti, hingga produsen industri bangunan. (Baca juga: 15.000 Arsitek hingga Desainer Interior Pamer Kemampuan di Malaysia)
Sementara, lebih dari 500 perusahaan dengan 1.200 stand pameran akan meramaikan pameran yang diselenggarakan oleh Pertubuhan Arkitek Malaysia (PAM) dan CIS Network DSDN BHD tersebut
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2016/06/02/470/1404462/pameran-internasional-tambah-pengetahuan-arsitek-indonesia