JAKARTA – Dalam pembangunan infrastruktur perlu menggunakan kreativitas untuk pengembangan konstruksi, untuk itu para ahli perencanaan dan arsitek di Indonesia dituntut untuk lebih kreatif.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib mengatakan, terkait Continuing Professional Development (CPD) yang merupakan upaya memelihara kompetensi tenaga ahli untuk menjalankan praktiknya secara berkesinambungan. CPD merupakan log book yang berguna untuk mendokumentasikan kinerja yang telah dicapai selama karir tenaga ahli. (Baca juga: Arsitek Itu Bukan Cuma Tukang Gambar)
“Bagi pemerintah, dokumen CPD tenaga ahli konstruksi adalah gambaran aset Sumber Daya Manusia (SDM) nasional untuk mengukur kekuatan insinyur Indonesia,”jelasnya seperti dilansir dari laman Kementerian PUPR, Jumat (7/10/2016).
Selain untuk memelihara, mempertahankan, meningkatkan dan memperluas kompetensi, CPD bertujuan untuk menjamin pelayanan penyelenggaraan usaha jasa konstruksi. Selain bermanfaat untuk para tenaga ahli, CPD juga ditujukan untuk melindungi masyarakat dari praktek praktisi yang tidak berkualitas dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. (Baca juga: Rancang Kota Juga Perlu Libatkan Arsitek)
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Permen PUPR Nomor 45/2015 terkait pengembangan profesi. Yusid juga mendorong para ahli ini untuk dapat go international. Sehingga diharapkan pekerja Indonesia mendapatkan penghasilan yang setara dengan pekerja asing.
(rzk)
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2016/10/07/470/1508481/ahli-perencananaan-dan-arsitek-dituntut-kreatif