Detail Berita

Pentingkah Green Architecture untuk Hunian Anda?

Kamis, 12 April 2018 - 15:38:12 WIB

RumahCom – Pentingnya menerapkan konsep hijau pada perumahan Anda justru mengingatkan kita akan pentingnya keberlangsungan hidup seluruh semesta yang asri dan juga dapat memberikan dampak positif untuk penghuni.

Menurut Ita Roihana, Arsitek sekaligus pengamat lingkungan memaparkan bagaimana konsep Green Architecture untuk hunian memiliki keunggulan karena memiliki 3 poin, keberlanjutan, ramah lingkungan, dan performa bangunan yang optimal.

“Yang paling diutamakan pada konsep ini adalah bagaimana kita membuat hunian yang sangat memperhatikan kondisi tapak dimana bangunan itu dibangun, nature tapaknya seperti apa, agar kita tahu apa kebutuhan tapak, bukan sekedar memindah desain dan keinginan kita menaruh sebuah hunian disitu” ujar Ita kepada redaksi Rumah.com, Kamis (31/12).

Arsitek muda yang sering menulis beberapa artikel dekorasi ruangan di suatu majalah ini menjelaskan bawa konsep hunian Green Architecture lebih murah, sebab tidak seperti konsep hunian pada biasanya yang menggunkan utilities buatan seperti, pencahayaan buatan, penggunaan AC, atu sistem pelumbing yang tidak ramah lingkungan.

Biasanya pemilik rumah akan merasakan post-occupation atau menyadari setelah penggunaan rumah dengan konsep lama bertahun-tahun. Misalnya, material yang digunakan berlumut akibat lembab,

Ita juga menerangkan bagaimana karakteristik yang paling menonjol pada rumah yang menerapkan konsep Green Architecture.

“Pada hunian yang menggunakan konsep green biasanya ukuran disesuaikan dengan suhu, sedangkan letaknya akan mempertimbangkan arah cahaya matahari masuk ke dalam hunian. Kemudian ketinggian plafond biasanya akan memperhatikan perputaran sirkulasi udara dalam hunian. Selebihnya lebih pada efisiensi penggunaan konsumsi energi, kesesuaian material finishing pada bangunan” terang Ita.

Tentu Green Architecture lebih ramah lingkungan dan juga high building performance, yang memiliki kemampuan desain adaptif terhadap lingkungan sehingga dapat menekan sumbangan polutan ke alam, seperti penggunaan AC.

Lalu apakah hunian di Indonesia masih memungkinkan untuk menerapkan green architecture? jawabannya tentu mungkin.

“Dibandingkan dengan negara-negara maju yang memiliki isu pencemaran iklim lebih tinggi, misalnya isu urban heat island, Indonesia masih pada titik yang lebih ‘aman’ dari itu sehingga kesempatan untuk kompromi dengan alam lebih besar. Selain itu, kondisi iklim kita (iklim tropis) saya pikir, apabila dikaitkan dengan konsep green pada tingkat hunian memiliki peluang perpaduan yang besar” jawab Ita.

Interkoneksi keduanya tidak sulit karena iklim tropis di Indonesia memungkinkan bangunan untuk memanfaatkan potensi alam seperti angin, matahari, hujan, dan sebagainya. Tetapi, hal ini bergantung pada keinginan asing-masing individu sejauh mana ingin menerapkan konsep green ini pada huniannya.

Jika diterapkan di Indonesia, penggunaan konsep ini  akan menyelesaikan beberapa permasalahan iklim, seperti adaptasi hunian terhadap banjir, hunian dengan penghawaan alami yang nyaman, hunian dengan perawatan yang murah karena ketepatan pemilihan material sejak awal, struktur bangunan yang aman karena kesesuaian dengan kondisi tanah, sistem plumbing yang hemat air, kemudian juga dapat memanfaatkan reuse-reduce-recycle pada material-material finishing di dalam maupun luar bangunan.

Lebih luas dari sekedar konsep hunian saja, apabila konsep green ini diterapkan pada bangunan-bangunan publik, telah diteliti di beberapa negara lain, sebelum-sesudah keterlibatan pertimbangan kepedulian terhadap iklim setempat ternyata memberikan efek pada kondisi suhu yang dihasilkan.

Suhu ini akan berdampak pada ekosistem yang ada di dalamnya, kenyamanan manusia, kenyamanan tumbuhan untuk tumbuh, dan kesehatan lingkungan. Gagasan Green Architecture sendiri kian marak dan menjadi fokus di dunia properti, bahkan sudah ada lembaga independen, Green Building Council (GBC) yang mana salah satu membuka cabang di Indonesia.

Apabila ingin merubah hunian saat ini menjadi konsep green architecture apakah memungkinkah?

Ita menjawab, hal ini sangat bergantung dari dua hal: kemampuan budgeting dari user lalu bagaimana kreatifitas yang diterapkan dengan budget yang ada untuk menyiasati terwujudnya konsep tersebut.

“Sebagai informasi perbandingan dari satu penelitian di California dikatakan bahwa pembangunan dengan menggunakan konsep green architecture ‘memakan’ biaya konstruksi lebih mahal 2%. Namun akan menghasilkan penghematan sebesar 20% dari seluruh biaya pembangunan” jawab Ita.

Sumber : https://www.rumah.com/berita-properti/2016/1/114078/pentingkah-green-architecture-untuk-hunian-anda


Tags : arsitektur, design

Lihat Juga

Tentang Kami

PT. Sukses Megah Persada adalah perusahaan  yang bergerak di bidang Kontraktor, Developer dan Perdagangan umum. => Pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan untuk bidang Kontraktor dan Developer antara lain : 1. Sipil Struktur dan Arsitektur,    untuk Struktur, meliputi                  : - Struktur...[Selengkapnya]

Jumlah Pengunjung

Pengunjung hari ini : 100
Total pengunjung : 249443

Hits hari ini : 134
Total Hits : 905453

Pengunjung Online: 1

905453


Hubungi Kami

  • Email : admin@suksesmegahpersada.com
  • Office :
    Komplek Kurdi Regency, Jl. Kurdi Barat 1 No.1A Bandung, Jawa Barat 40243
  • No.Telpon : (022) 5209661
  • Handphone :
    0857 9577 7618
    0898 7006 868 (WA)